Kamis, 28 Agustus 2014

Hot News Bandara Trunojoyo Naikkan Pertumbuhan Ekonomi Madura Berita Baru

Bandara Trunojoyo yang ada di Kab. Sumenep akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sekaligus tingkat kesejahteraan masyarakat di empat Kabupaten di Pulau Madura.  Sebab dengan adanya bandara di Sumenep, alur transportasi akan lebih mempersingkat waktu. Dan itu turut mengungkit alur perdagangan di Madura.
"Apabila ditempuh melalui dengan jalur darat, Sumenep ke Surabaya membutuhkan waktu sektiar 3-4 jam, akan tetapi dengan adanya bandara tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Dengan begitu bidang lain selain transportasi akan terungkit, yakni perdagangan dan ekonomi," terang H. Soekarwo, Gubernur Jatim setelah Rapat Paripurna mengenai Penetapan Perda tentang Pembangunan dan Pemberdayaan Perfilman Jatim di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Kamis (14/8) lalu.

Namun orang nomer satu di Jatim ini mengatakan, butuh kerja keras agar masyarakat Madura beralih dari model transportasi darat menjadi udara. "Perlu adanya sosialisasi dan promosi kepada masyarakat mengenai kelebihan dengan menggunakan moda udara sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan layanan tersebut," katanya.

Pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo atau Pakde ini mencontohkan, Bandara yang ada di Banyuwangi pada awal dibangunnya banyak yang meragukan. Akan tetapi setelah terbangun dan dilakukan sosialisasi serta promosi, banyak masyarakat Banyuwangi dan daerah lainnya menggunakan layanan moda ini.

Hal tersebut menunjukkan masyarakat membutuhkan transportasi yang lebih cepat karena padatnya kegiatan yang berbeda-beda. Yang menarik, dengan adanya bandara sektor pariwisata juga ikut terungkit.

"Banyak kegiatan bertaraf internasional diselenggarakan di Banyuwangi. Bukan tidak mungkin Madura akan lebih besar berkembang di bandingkan Banyuwangi melihat potensi wisata yang beraneka ragam disana," tegas Pakde.

Keoptimisan Pakde Karwo tersebut beralasan, selain jarak tempuh yang dipersingkat juga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal. Masih dihitung berapa besar biaya untuk menggunakan moda transportasi udara ini. Perkiraan awal sekitar Rp200 � 300 ribu. 

"Pastinya, sudah ada satu maskapai penerbangan siap beroperasi yakni Trigana Air. Itu menunjukkan ada potensi besar dengan adanya penerbangan di Madura," imbuhnya.

Untuk menjadikan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial harus melalui proses cukup panjang dan penuh berliku. Selain mendapat dukungan penuh dari lembaga legislatif dalam anggaran pembangunannya, juga umur Bandara Sumenep sudah dibangun sejak tahun 1974 atau pada masa Bupati Sumenep, Soemaroem.

Rencananya Bandara Trunojoyo akan melayani rute Sumenep-Surabaya dua kali, serta satu kali ke Kalimantan. Sedangkan untuk rute Banjarmasin dan Bali masih dalam proses penggodokan. Selain itu, pesawat yang akan digunakan masih akan melakukan kajian, apakah berkapasitas 42 atau 72 orang. @NurC

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +