Sabtu, 21 Januari 2017

Hot News Inilah Prestasi Prabowo Subianto yang Terlupakan oleh Rakyat IndonesiaBerita Aktual



Inilah Prestasi Prabowo Subianto yang Terlupakan oleh Rakyat Indonesia

Banyak orang meremehkan Letjen Prabowo Subianto. Mengira bahwa beliau cuma jenderal dan tentara. Padahal 2 presiden Indonesia yang menjabat lebih dari 1 periode itu kebanyakan justru Jenderal seperti Soeharto dan SBY. Ada pun sipil rata-rata kurang dari 3 tahun seperti BJ Habibie, 

Gus Dur, dan Megawati. Saat Bung Karno jadi presiden belum ada militer / TNI. Bung Karno lah yang mendirikan TNI pada tanggal 5 Oktober 1945 dan langsung jadi Panglima Tertinggi.
Di Indonesia sudah 2 kali militer jadi presiden.

Prabowo kerap sekali mengamankan Jakarta, dia difitnah oleh para jenderal yang licik (yang pernah membiarkan Jakarta kosong sehingga terjadi kerusuhan) sebagai ingin melakukan kudeta. Sehingga Habibie sempat percaya. Namun karena bukti tidak ada, Prabowo diberhentikan dengan hormat terakhir menerima pensiun sebesar Rp 3,7 juta per bulan. Namun oleh musuh2nya difitnah sebagai tentara yang dipecat.
Seiring dengan waktu, akhirnya terbongkarlah fitnah tersebut. Justru Prabowo yang menyarankan Soeharto mundur dan meminta Habibie naik sebagai presiden. Bagaimana bisa dia melakukan kudeta saat banyak para jenderal senior ada di atasnya seperti Wiranto dan SBY? Habibie pun menyadari itu fitnah belaka dan berbaikan serta mengundang Prabowo ke rumahnya di Jerman.
Lalu apa prestasi Prabowo? 
Berikut inilah salasatu Prestasinya yang kami rangkum dari sekian banyak nya prestasi pak prabowo subianto.

Pada tahun 1976 Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha)  di Timor Timur, saat berumur 26. Dia berhasil membunuh pendiri Fretilin Nicolau dos Reis Lobato setelah bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978.

Pada akhir tahun 1992, Letkol Prabowo berhasil menangkap tokoh pemberontak Timtim, Xanana Gusmao. Prabowo selalu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya sebagai tentara yang menjaga kesatuan negara Republik Indonesia.

Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz �95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Pengibaran bendera di Puncak Everest
Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto. pada tanggal 26 April 1997, mengantarkan Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest sehingga berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto.

Sebagai Pangkostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI dengan pasukan sekitar 11 ribu prajurit (jumlah tentara sekitar 500 ribu orang), Prabowo dimintai pertolongan oleh Panglima Kodam Jaya untuk mengamankan Jakarta yang berada dalam suasana kacau. Permintaan ini dipenuhi Prabowo dengan membantu mengamankan sejumlah bangunan penting, khususnya rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan.

Selaku Calon Presiden 2014, Prabowo telah terbukti sebagai satu-satunya Calon Presiden yang menemukan dan berjanji akan menutup kebocoran kekayaan Republik Indonesia yang jumlahnya (menurut tim pakar Prabowo) adalah Rp. 1.160 triliun per tahun. 

Prabowo selalu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik seperti membunuh pemimpin Fretilin Nicolaus Lobato dan menangkap Xanana Gusmao serta menjadikan Kopassus sbg satu prajurit elit terbaik di dunia. Tidak pernah Prabowo berkhianat meninggalkan jabatan yang diembannya untuk mencari jabatan yang lebih tinggi.


sumber : http://www.islamsehat.ml

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +